Kata
Pengantar
Alhamdulillahi Rabbil Alamin.
Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkatNyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pratikum ini. Tak lupa pula
kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah SAW yang telah
membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang
Dalam penyusunan laporan hasil pratikum ini tentu saja jauh dari
kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik demi
penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.
Akhirnya, kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam
terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
Mudah-mudahan laporan pratikum ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan
untuk penelitian lebih lanjut.
Penulis
(Kelompok
IV)
Daftar Isi
Kata Pengantar
........................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................
BAB 1 :
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
...............................................................................
B.
Landasan Teori ..............................................................................
BAB 2 : Pembahasan
A. Tujuan
………………………………………………............................
B. Alat & Bahan
……………………………...........................................
C. Cara Kerja …………………………..................................................
D. Hasil Pengamatan
…………………………………………...................
E. Pembahasan
...................................................................................
BAB 3 : Penutup
A.
Kesimpulan .....................................................................................
B.
Saran
..............................................................................................
Daftar Pustaka
...........................................................................................
BAB 1
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara
kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktivitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu
pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang
bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan
mempunyai kandungan gizi
yang berbeda. Protein,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain
adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang
cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat
makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat
makana tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan
oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat makanan) esensial
Setiap jenis gizi
yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang
kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung
karbohidrat adalah nasi.
Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,
baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak
akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa
yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
B.
Landasan Teori
Makanan adalah bahan,
biasanya berasal dari hewan
atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.
Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk
memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang
tidak suka memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang
yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang
diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang
dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh
dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam
menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan
digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen.
Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient
dalam makanan adalah:
1)
Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk
menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
2)
Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk
menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di
sakarida)
3)
Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk
menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4)
Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk
menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak
5)
Metilen Blue
Digunakan untuk
menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C
I.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh anda memerlukan karbohidrat, antara lain
sebagai sumber energi utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori),
untuk menjaga keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh, sebagai
bahan pembentuk struktur sel, dan sebagai bahan pembentuk senyawa-senyawa
organik seperti lemak serta protein.
Karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah senyawa karbohidrat sederhana yang
tersusun atas satu gugus gula, contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Glukosa dapat ditemukan dalam buah seperti anggur, bawang, dan madu. Galaktosa
dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun fruktosa merupakan gula
yang paing manis, umumnya dapat ditemukan dalam buah-buahan dan madu. Disakarida
merupakan senyawa karbohidrat dengan gugus gula dua. Maltosa, laktosa, dan
sukrosa merupakan contoh disakarida yang paling umum. Maltosa dibentuk oleh dua
molekul glukosa, laktosa dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan
sukrosa dibentuk oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat didapati
di tebu, lobak merah, pisang, buah-buah yang manis, serta akar-akar penyimpanan
yang tertentu. Maltosa dapat dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun
laktosa didapati pada semua susu hewan mamalia termasuk ASI. Sementara itu,
polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang tersusun atas banyak molekul
gula sederhana, contohnya glikogen, amilum, dan selulosa
Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam penyediaan sumber energi
bagi sel-sel otak, lensa mata, dan jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga
berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa, dan
pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh. Adapun laktosa berfungsi
membantu penyerapan kalsium
Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa dari usu melalui
vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di hati, glukosa akan berubah
menjadi glikogen. Dalam aliran darah, fruktosa dan galaktosa akan diubah
menjadi glukosa
II.
Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen). Beberapa jenis
protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor). Protein memiliki beberapa
fungsi penting, antara lain sebagai sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan
4,1 kalori); sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom.
Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru dan
sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan penyangga berfungsi untuk
mempertahankan keseimbangan asam dan basa cairan tubuh
Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino. Asam amino
dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino
esensial adalah asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak
dapat disintesis oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari
luar tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial antara lain
arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin,
triptofan, dan valin. Sementara itu, asam amino nonesensial adalah asam
amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam
aspartat, sistein, sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan
tirosin.
Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein
nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan dan produk olahan,
terutama kacang kedelai. Adapun protein hewani diperoleh dari
hewan, misalnya daging, telur, susu, dan ikan.
III.
Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O. Lemak
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak, seperti alkohol,
kloroform, dan eter. Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berguna sebagai
sumber energi (1 gram lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun
menghasilkan energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena lebih
banyak disimpan sebagai energi cadangan
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K ;
sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, dan lambung.
Lemak juga berfungsi sebagai bahan pembentuk membran sel, mencegah hilangnya
panas tubuh saat udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari tumbuhan)
dan lemak hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati, antara lain santan,
minyak kelapa, kacang tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah
daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk asam dan gliserol.
Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak tak jenuh dan asam lemak
jenuh. Asam lemak tak jenuh berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan.
Asam lemak jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak, hati, serta daging
IV.
Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam berbagai makanan
dan diperlukan untuk mengatur serta memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan
dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa-senyawa lain. Kondisi kekurangan (defisiensi) vitamin dinamakan
avitaminosis. Vitamin tidak berfungsi untuk menghasilkan energi. Karena tidak
dapat disintesis oleh tubuh, vitamin harus didatangkan dari luar tubuh melalui
berbagai berbagai jenis makanan.
Berdasarkan jenis pelarutnya, vitamin dibedakan menjadi:
1.
Vitamin yang larut dalam lemak
ü Vitamin A
ü Vitamin D
ü Vitamin E
ü Vitamin K
2.
Vitamin yang larut dalam air
ü Vitamin B
(B1, B2, B3, B5, B6, B1
, B12, dan biotin)
ü Vitamin C
V.
Mineral
Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu mineral makro
yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak dan mineral mikro yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur yang termasuk mineral makro, antara lain
kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium. Adapun yang termasuk mineral
mikro, antara lain kobalt, fluorin, yodium, besi, mangan, seng, silikon, dan
molibdenum. Mineral-mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, apabila
termakan dalam jumlah besar dapat bersifat racun.
VI. Air
Air tidak menghasilkan energi. Di dalam tubuh, air berfungsi mengangkut
zat-zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan, mempertahankan suhu
tubuh, sebagai medium (pelarut) dan pereaksi terbaik berbagai macam reaksi
kimia dalam tubuh, terutama reaksi enzimatis.
BAB 2
Isi
A. Tujuan
·
Mengetahui dan membuktikan kandungan glukosa pada makanan
· Mengetahui
dan membuktikan kandungan amilum pada makanan
·
Mengetahui dan membuktikan kandungan lemak pada makanan
B. Alat dan Bahan
· Larutan
Yodium Nasi
· Larutan
Amilum (3-5 ml) keju
· Larutan
Glukosa (3-5 ml) ketang
· Minyak
Goreng kacang
hijau
· Air jagung
· Fahlin
A (3 tetes) roti
· Fahlin
B (3 tetes) madu
· Kertas
koran tempe
· Tabung
reaksi Kemiri
· Korek
api tahu
·
Penjepit mentega
· Pipet
tetes lilin
C. Cara Kerja
Langkah Kerja
|
||
Uji Glukosa
2) Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang akan diuji
(larutan gula)
3) Meneteskaan fahlin A dan fahlin B pada tabung reaksi
sebanyak masing-masing 3 tetes
4) Mengocok tabung hingga tercampur rata
5) Mengamati perubahan warna yang terjadi (sebelum
pembakaran)
6) Memanaskan campuran zat dalam tabung reaksi (dengan
menggunakan api dari lilin) hingga larutan tersebut mendidih
7) Mengamati perubahan warna yang terjadi (setelah
pembakaran)
|
Uji amilum
1) Menyediakan sebuah tabung reaksi
2) Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang akan diuji
(larutan tepung)
3) Meneteskaan fahlin A dan fahlin B pada tabung reaksi
sebanyak masing-masing 3 tetes
4) Mengocok tabung hingga tercampur rata
5) Mengamati perubahan warna yang terjadi (sebelum
pembakaran)
6) Memanaskan campuran zat dalam tabung reaksi (dengan
menggunakan api dari lilin) hingga larutan tersebut mendidih
7) Mengamati perubahan warna yang terjadi
(setelah pembakaran)
|
Uji lemak
1) Menyediakan selembar kertas
koran
2) Mengoleskan minyak pada satu sisi dan
mengoleskan air (aquades) pada sisi lainnya
3) Mengeringkan kertas
4) Mengamati bagian kertas
|
D. Hasil Pengamatan
Membuktikan Kandungan Makanan ;
Larutan Glukosa
|
Larutan Amilum
|
|
Mula-Mula
|
Bening
|
Putih
|
+ Fahlin AB
|
Biru
|
Ungu
|
Setelah
dipanaskan
|
Hijau kekuningan
|
Orange
|
Larutan Glukosa
|
Larutan Amilum
|
|
+ Yodium
|
Merah Bata
|
Biru Kehitaman
|
Membuktikan Kandungan Lemak :
Kertas Koran
|
|
Mula-mula
|
Putih
|
Sesudah diolesi
Air
|
Putih, berkerut
|
Sesudah diolesi Minyak
|
Transparan
|
BAB 3
Penutup
A. Kesimpulan
Percobaan 1 ; (Menguji kandungan glukosa)
Perubahan warna
larutan menjadi merah bata menunjukkan bahwa larutan tersebut mengandung
glukosa.
Kadar warna merah
pada hasil eksperimen menunjukkan kualitas kandungan glukosa dalam larutan
Percobaan 2 ; (Menguji kandungan Amilum)
Perubahan warna larutan tepung menjadi biru kehitaman
menunjukkan larutan yang diuji mengandung amilum
Kadar warnah biru kehitaman pada hasil eksperimen
menunjukkan kualitas kandungan amilum dalam larutan
Percobaan 3 ; (Menguji kandungan Lemak)
Timbulnya transparan pada kertas menunjukkan adanya
kandungan lemak dalam minyak
B. Saran
1. Sebaiknya teliti dalam
memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan yang telah dipanaskan